Francis Crick (1916 – 2004), biofisikawan Inggris, pemenang Hadiah Nobel kedokteran pada 1962 –bersama ahli biologi Amerika, James D. Watson dan biofisikawan Inggris, Maurice Wilkins- atas penemuan struktur DNA (asam deoksiribonukleat).
Crick lahir di Northampton, Inggris, pada 1916 dan meninggal pada 2004. Ayahnya pemilik pabrik sandal yang berperan mendorong minat awal Crick dalam percobaan ilmiah. Crick masuk sekolah dasar lokal dan mendapat beasiswa si Sekolah Mill Hill di London Utara pada usia 14. Dia kemudian masuk University College, London belajar Fisika. Lulus pada 1937, Crick sempat mengambil kuliah tingkat doktoral mempelajari sifat-sifat air pada suhu tinggi. Studinya terhenti karena perang dunia II (1939 – 1945), dia pun bekerja sebagai ilmuwan di Angkatan Laut Inggris, membantu merancang ranjau magnetik dan ranjau akustik.
Setelah Perang Dunia II, Crick memutuskan menekuni bidang Biologi. Ada dua bidang utama yang dia perdalam, bidang yang belakangan dia gambarkan sebagai “pembatasan antara hidup dan yang mati”, dan bidang neurobiologi. Dia memutuskan untuk berkonsentrasi pada tujuan awalnya, mempelajari komponen-komponen kimia yang membentuk dasar-dasar makhluk hidup. Oleh karena itu pada 1947 dia kembali belajar biologi di Laboratorium Riset Strangeways di Universitas Cambrige.
Pada 1949 Crick pindah ke Laboratorium Cavendish di Univeritas Cambridge untuk meraih gelar doctor. Bekerja di bawah bimbingan fisikawan Inggris dan penerima Nobel Sir William Bragg, Crick mempelajari struktur protein dengan menggunakan pembelokan sinar-X. pembelokan sinar-X menghasilkan pola sinar-X dari struktur kimia molekul. Dia akhirnya pindah ke salah satu unit di Dewan Riset Kedokteran ( Medical Research Council, MRC ), laboratorium di Universitas Cambridge yang didanai public. Di MRC, Crick bergabung dengan tim yang hebat. Dia bekerja di bawah bimbingan ahli biokimia Inggris kelahiran Austria Max Perutz dan bermitra dengan ahli kimia Inggris John Kendrew, dua calon penerima hadiah nobel. Crick meneliti struktur hemoglobin-protein kaya zat besi yang membawa oksigen di dalam darah. Tak lama kemudian, Crick menjadi semakin tertarik untuk mempelajari struktur DNA.
Pada 1951 Watson bergabung dengan Crick di laboratoriium di MRC. Crick dan Waston sama-sama tertarik untuk mengungkap struktur DNA, dan selama dua tahun berikutnya, mereka menyelidiki hal itu. Ahli biokimia Amerika linus pauling telah lebih dulu berhasil membuat model skala untuk mengidentifikasi struktur protein. Crick dan Watson memutuskan untuk menggunakan pendekatan itu untuk mempelajari DNA. Pada saat itu, Wilkins dan ahli kimia Inggris Rosalind Frinklin di King’s College, London, menggunakan anaslisis pembelokan sinar-X untuk mempelajari molekul DNA. Crick dan Watson menerapkan studi pembelokan yang dibuat oleh Wilkins dan Franklin ini dalam riset mereka.
Setelah beberapa kesalahan, Crick dan Watson menggunakan pola membelokan sinar-X yang digunakan Franklin untuk membuat model struktur DNA tiga dimensi. Model ini menggambarkan DNA sebagai dua untaian komplementer yang memuntir menjadi dobel-heliks (spiral di dalam spiral).
Pada 1953 Crick dan Watson menerbitkan penemuan mereka dalam jurnal sains Nature. Karena karya mereka, saintis dapat memahami dan menggambarkan makhluk hidup untuk pertama kalinya dari sudut struktur dan interaksi molekul. Dianggap sebagai salah satu penemuan struktur DNA memparuhi semua ilmu yang terkait dengan ilmu hayat.
Crick meraih gelar Ph.D. dari Universitas Cambridge pada 1953. Dia kemudian bekerja sama dengan Watson meneliti struktur virus. Tetapi dia akhirnya kembali mempelajari DNA dan penemuan-penemuannya mendorong kemajuan yang cepat dalam bidang genetika. Dia bersama para koleganya memetakan susunan subunit-subunit kimiawi dalam struktur DNA, yang berfungsi sebagai kode untuk menentukan rangkaian asam amino yang membentuk protein. Bersama ahli genetika Inggris kelahiran Afrika Selatan, Sydney Brenner, Crick mengidentifikasi bahwa kodon, kelompok yang terdiri atas three bases, menyiapkan instruksi-instruksi untuk pembuatan kesemua 20 asam amino.
Crick merumuskan dua teori yang sudah teruji. Dalam “hipotesis adaptor”-nya, dia menyatakan bahwa molekul-molekul renik asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA) dan enzim-enzim berfungsi sebagai penghubung antara DNA dan berbagai asam amino selama proses sintesis protein. Mula-mula ditanggapi dengan skeptic oleh masyarakat ilmiah, teori ini terbukti benar dengan adanya penemuan perpindahan RNA dan enzim-enzim adaptor. Crick juga mengemukakan teori bahwa informasi genetic mengalir dari DNA ke RNA ke protein, dan informasi genetic tidak dapat mengalir dengan cara lain, dari protein ke RNA ke DNA. Teori tersebut telah diuji berulang kali sejak Crick mendisuksikannya dalam pertemuan Masyarakat Biologi Eksperimental pada 1957, dan kini teori itu disebut “dogma sental”, suatu prinsip penting dalam bidang biologi molekuler.
Pada 1977 Crick pindah ke Institut Salk untuk Studi-studi Biologi di La Jolla, California, mempelajari minat awalnya dalam bidang neurobiology, mempelajari bagaimana otak dapat berfungsi. Dia juga berusaha menjawab pertanyaan yang terkait dengan asal mula kehidupan di bumi. Tak pernah takut mengumumkan teori kontroversisial, pada 1981 Crick menulis Kehidupan itu Sendiri ( Life Itself ), di mana dia menyatakan bahwa kehidupan di bumi mungkin berasal dari mikroorganisme yang datang dari suatu tempat di alam semesta.
Buku Crick yang lain adalah Molekul dan Manusia ( Molecules and Men, 1966 ) dan Hipotesis-Hipotesis yang Mengherankan ( The Astonishing Hiypothesis, 1994 ). Dia juga menulis lebih dari 130 makalah ilmiah.
Selain Hadiah Nobel, Crick juga memperoleh penghargaan Hadiah Albert Lasker untuk Riset Dasar Medis, Award of merit dari Yayasan Gairdner, dan Prix Charles Leopold Meyer dari Akademi Sains Prancis. Crick adalah anggota Akademi Sains Nasional AS, Royal Society, Akademi Sains Prancis, dan Akadmi Irlandia.
Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar