Friedrch Karl Rudolph Bergius (1884-1949), ahli kimia Jerman peraih Hadiah Nobel. Bergius menemukan dua proses yang digunakan secara luas dan komersial. Juga mengembangkan metode menghancurkan kayu untuk diubah menjadi produk-produk yang bermanfaat.
Bergius memperoleh Hadiah Nobel kimia pada 1931 bersama ahli kimia Jerman Karl Bosch, untuk jasanya mengembangkan metode tekanan tinggi untuk membuat bahan bakar minyak.
Lahir di Breslau (kini Wroc3aw, Polandia) pada 11 Oktober 1884, dan meninggal di Buenos Aires, Argentina, pada 30 Maret 1949. Bergius mempelajari kimia di Universitas Breslau, sampai dia meraih gelar doctor pada 1907. Bergius mendirikan laboratorium di Hannover. Risetnya mencakup berbagai bidang, tetapi yang paling penting adalah penemuan minyak murah. Dia menggunakan teknik-teknik tekanan tinggi dan hidrogenasi (penambahan hydrogen) untuk mengubah minyak berat dan residu minyak menjadi bahan bakar yang lebih ringan. Pada 1913 dia memperoleh paten untuk pembuatan hidrokarbon cair (senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen) dari batubara. Berbarengan dengan mulai maraknya industri mobil, proses ini menarik minat para pengusaha untuk tujuan komersial. Namun demikian, persediaan yang terbatas selama Perang Dunia I (1914-1918) sangat membatasi kerjanya, dan meskipun Bergius meneruskan eksperimennya setelah perang, dia tidakpernah sukses membuat penemuannya berhasil secara ekonomis.
Pada 1926 dia menjual patennya kepada Badische Anilin-und Sodafabrik (BASF), sebuah perusahaan kimia besar Jerman yang kemudian bekerja sama dengan perusahaan lainnya membentuk I.G. Farben. Farben mengambil alih proses Bergius, memperbaikinya dan dapat memperbanyak minyak dari batubara.
Bergius juga mengembangkan metode mengolah kayu dengan asam hidroklorat terkonsentrasi dan air untuk menghasilkan gula, yang kemudian diubah menjadi alcohol, ragi, dan dekstrosa. Proses ini disebut “food from wood” (makanan dari kayu) dan terbukti cukup berhasil secara industry dan komersial. Saat Perang Dunia II (1939-1945) dia mendirikan pabrik untuk memproduksi makanan dari kayu dan minyak dari batubara, untuk mensuplai kebutuhan perang. Setelah PD II berakhir, Bergius tak dapat memperoleh kerja di Jerman dan mendirikan perusahaan di Madrid atas undangan pemerintahan Spanyol. Dia kemudian menjadi penasihat riset teknik di kementrian industri pemerintah Argentina.
Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar