Carl bosch (1874-1940), ahli kimia dan insinyur jerman, dan penerima hadiah nobel. Bosch memeberikan sumbangan penting bagi industri kimia. Dia menemukan proses komersial mengubah gas hidrogen dan nitrogen menjadi ammonia.
Bosch memperoleh Hadiah Nobel kimia pada 1931 bersama ahli kimia jerman Friedrich Bergius, untuk karyanya mengembangkan metode tekanan tinggi dalam membuat gasoline.
Bosch lahir di cologne pada 27 agustus 1874 dan meninggal di Heidelberg. Pada 1894 dia masuk universitas teknik di Charlottenbung, Jerman, mempelajari metalurgi dan teknik mesin. Dia kemudian masuk ke universitas Leipzig pada 1896, mempelajari bidang kimia, mendapat gelar doktor dalam waktu dua tahun.
Pada 1909 bosch bekerja di Badische Aniline-und Sodafabrik (BASF) di ludwigshafn. Setelah menemukan metode murah untuk memproduksi indigo, minat bosch beralih untuk menemukan metode murah memproduksi ammonia. Pada masa itu, Jerman mengimpor banyak sekali sodium nitrat dari chile yang digunakan untuk memproduksi pupuk dan bahan peledak. Adanya amonia memungkinkan adanya sodium nitrat, tetapi jerman kekurangan sumbar daya untuk memeproduksi. Atas desakan bosch, BASF membeli paten dari ahli kimia fritz haber yang menemukan metode baru untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah besar dengan mencampurkan hydrogen dan nitrogen pada tekanan dan suhu tinggi.
Bosch melanjutkan riset Haber agar produksi bisa dilakukan. Dia mula-mula mencari cara agar memperoleh hidrogen dan nitrogen dalam jumlah besar. Selanjutnya dia mencoba menemukan katalis yang tepat untuk menggantikan uranium dan osmium yang mahal dalam proses Haber. Akhirnya, dia mengatasi masalah terbesar, yaitu membangun kamar reaksi yang bisa menahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
Hanya beberapa tahun setelah membeli paten Haber, BASF mulai memproduksi amonia untuk kepentingan komersial. Sebagai direktur pelaksana di BASF, Bosch menemukan metode untuk menyiapkan metil-alkohol dengan campuran karbon monoksida dan hidrogen. Dia kemudian menggabungkan perusahaannya dengan enam perusahaan kimia jerman lainnya untuk menghadapi kompetisi dengan Negara lain dan selanjutnya menjadi presiden perusahaan baru ini.
Ketika Bergius menjual patennya -metode membuat gasolin dari debu batubara dan hidrogen- kepada perusahaan, Bosch melanjutkan riset mengenai metode ini dengan harapan dapat meraih keuntungan besar. Meskipun hal ini tidak pernah tercapai, Bosch dan Bergius memeperoleh hadiah Nobel kimia karena karya mereka itu.
Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar