Get Gifs at CodemySpace.com
Selamat datang di blog saya ini. Blog ini berisi seputar Biologi SMP, meliputi materi, soal latihan, dan soal-soal OSN SMP, serta berita-berita seputar kegiatan Olimpiade Sains. Anda juga dapat terhubung dengan beberapa situs yang terkait dengan biologi, dengan cara klik pada links blog saya ini.
The fruit of silence is prayer, The fruit of prayer is faith, The fruit of faith is love, The fruit of love is service, The fruit of service is peace. (Buah kesunyian adalah doa, Buah doa adalah iman, Buah iman adalah cinta, Buah cinta adalah pelayanan, Buah pelayanan adalah damai.) **(Mother-Teresa)**

Kamis, 13 Januari 2011

PETUNJUK PELAKSANAAN UNAS 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Selengkapnya download di sini!

KRITERIA KELULUSAN UNAS 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Selengkapnya download di sini!

Senin, 10 Januari 2011

TOKOH SAINS: CURIE, MARIE

Murie, Curie ( 1867-1934), ahli kimia Prancis kelahiran Polandia. Dia adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel, dan merupakan orang pertama yang memenangkan dua Hadiah Nobel.

Pada 1903, dia bersama suaminya Pierre Curie ( 1859-1906 ) dean Henri Becguerel ( 1852-1908 ) memenangkan Hadiah Nobel Fisika, untuk studi tentang radioaktif. Hadiah Nobel kedua diraihnya pada 1911 untuk bidang kedua atas penemuan radium dan polonium.

Terlahir sebagai Marya Sklodowska di Warsawa, Polandia, pada 7 november 1867, dan meninggal di Savory, Prancis, pada 4 juli 1934. Putri seorang guru sekolah di Warsawa, dia bekerja sebagai guru privat selama enam tahun untuk mendukung saudara perempuannya Bronya agar bersekolah dokter di Paris pada 1891, dan walaupun selama empat tahun hidup dalam kemiskinan, dia mampu lulus dari Sorbonne dalam bidang fisika pada 1893 dan matematika pada 1894. Setahun kemudian dia menikah dengan Pierre Curie, kepala laboratorium School of Industrial Chemistry, yang juga telah cukup terkemuka di bidangnya.

Mendapat izin bekerja tanpa gaji di laboratorium suaminya, pada akhir 1890-an dia memilih meneliti uranium sebagai tesis doktornya. Becquerel telah menemukan bahwa pitchblende ( bijih uranium ) merupakan bahan radioaktif pada 1896. Telah pula diketahui bahwa pitchblende jauh lebih radioaktif dibandingkan uranium murni. Curie yakin bahwa peningkatan radiaoktif pitchblende adalah akibat adanya unsure –unsur yang tidak dikenal. Dia akhirnya mampu mengidentifikasi polonium dan radium dari berton-ton pitchblende yang dia teliti. Dia terus melanjutkan studi mengenai sifat dasar radiasi dari unsur-unsur baru ini.

Pierre meninggal pada 1906 karena kecelakaan lalu lintas. Marie, kemudian bersama dua anak perempuannya, meneruskan jabatan suaminya sebagai pengajar fisika di Sorbonne. Sebagian besar masa hidup Marie Curie kemudian dihabiskan untuk mengumpulkan dana untuk mendukung risetnya dan untuk mendirikan institusi yang memadai untuk meneruskan pekerjaannya. Untunglah seorang pengagum Marie Curie dari AS memberinya hadiah satu gram radium, yang berharga 100.000 dolar AS, pada 1921. Sorbonne mendirikan untuknya Laboratorium Curie, yang menunggu perang Dunia I usia pada 1918 agar dapat memulai riset dengan serius. Curie sendiri selama perang bekerja melatih para ahli radiologi. Dia melanjutkan pekerjaannya sepanjang 1920-an di laboratoriumnya. Karena terlalu sering terkena radiasi, kesehatan Curie terganggu dan kemudian akhirnya meninggal karena leukemia.

Sebagai penghormatan, satuan aktivitasi radioaktif unsur-unsur dinamai curie pada 1910. Pada tahun yang sama dia mengizinkan namanya diajukan sebagai kandidat dalam pemilihan anggota Academie des Sciences. Meskipun dia pemenang Hadiah Nobel, namun dia ditolak, dan karena itu dia tak mengijinkan namanya dicalonkan kembali.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CROOKES, WIILLIAM

William Crookes ( 1832-1919 ), ahli kimia dan fisika Inggris, penemu talium, radiometer, tabung Crookes, dan spintariskop.

Lahir di London, Inggris, pada 17 juni 1832, dan meninggal pada 4 april1919. Menjalani pendidikan di Royal College of Chemistry.

Pada 1859 dia mendirikan Berita kimia ( Chemical News ), dan pada 1864 menjadi editor Jumal Sains Kuartalan ( Quarterly Journal of Science ). Crookes dianungerahi gelar kebangsawanan pada 1897 dan menerima Order of Merit pada 1910.

Crookes merancang penelitian di berbagai lapangan. Dia menemukan unsur talium dan mengembangkan proses amalgamasasi sodium untuk memisahkan perak dan emas dari bijih perak dan bijih emas. Unsur talium ditemukannya ketika dia mempelajari senyawa yang mengandung selenium dengan menggunakan analisis spektrum Kirchhoff Bunsen. Tiba-tiba dia melihat garis hijau pada spektrum, garis yang tidak terdapat pada unsur lain. Dia menamai unsur baru itu talium ( dalam bahasa Yunani artinya “ ranting hijau” ).

Dalam bidang kimia terapan, dia menyelidiki masalah pengolahan kotoran, pembuatan gula bit, dan pencelupan tekstil. Meskipun demikian, karya terpentingnya adalah penelitian tentang proses menghasilkan listrik dari dalam gas. Dia membuat tabung Crookes, menghasilkan sinar katoda untuk pertama kalinya. Dia juga menemukan radiometer dan spintariskop-alat detector.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CRICK, FRANCIS

Francis Crick (1916 – 2004), biofisikawan Inggris, pemenang Hadiah Nobel kedokteran pada 1962 –bersama ahli biologi Amerika, James D. Watson dan biofisikawan Inggris, Maurice Wilkins- atas penemuan struktur DNA (asam deoksiribonukleat).

Crick lahir di Northampton, Inggris, pada 1916 dan meninggal pada 2004. Ayahnya pemilik pabrik sandal yang berperan mendorong minat awal Crick dalam percobaan ilmiah. Crick masuk sekolah dasar lokal dan mendapat beasiswa si Sekolah Mill Hill di London Utara pada usia 14. Dia kemudian masuk University College, London belajar Fisika. Lulus pada 1937, Crick sempat mengambil kuliah tingkat doktoral mempelajari sifat-sifat air pada suhu tinggi. Studinya terhenti karena perang dunia II (1939 – 1945), dia pun bekerja sebagai ilmuwan di Angkatan Laut Inggris, membantu merancang ranjau magnetik dan ranjau akustik.

Setelah Perang Dunia II, Crick memutuskan menekuni bidang Biologi. Ada dua bidang utama yang dia perdalam, bidang yang belakangan dia gambarkan sebagai “pembatasan antara hidup dan yang mati”, dan bidang neurobiologi. Dia memutuskan untuk berkonsentrasi pada tujuan awalnya, mempelajari komponen-komponen kimia yang membentuk dasar-dasar makhluk hidup. Oleh karena itu pada 1947 dia kembali belajar biologi di Laboratorium Riset Strangeways di Universitas Cambrige.

Pada 1949 Crick pindah ke Laboratorium Cavendish di Univeritas Cambridge untuk meraih gelar doctor. Bekerja di bawah bimbingan fisikawan Inggris dan penerima Nobel Sir William Bragg, Crick mempelajari struktur protein dengan menggunakan pembelokan sinar-X. pembelokan sinar-X menghasilkan pola sinar-X dari struktur kimia molekul. Dia akhirnya pindah ke salah satu unit di Dewan Riset Kedokteran ( Medical Research Council, MRC ), laboratorium di Universitas Cambridge yang didanai public. Di MRC, Crick bergabung dengan tim yang hebat. Dia bekerja di bawah bimbingan ahli biokimia Inggris kelahiran Austria Max Perutz dan bermitra dengan ahli kimia Inggris John Kendrew, dua calon penerima hadiah nobel. Crick meneliti struktur hemoglobin-protein kaya zat besi yang membawa oksigen di dalam darah. Tak lama kemudian, Crick menjadi semakin tertarik untuk mempelajari struktur DNA.

Pada 1951 Watson bergabung dengan Crick di laboratoriium di MRC. Crick dan Waston sama-sama tertarik untuk mengungkap struktur DNA, dan selama dua tahun berikutnya, mereka menyelidiki hal itu. Ahli biokimia Amerika linus pauling telah lebih dulu berhasil membuat model skala untuk mengidentifikasi struktur protein. Crick dan Watson memutuskan untuk menggunakan pendekatan itu untuk mempelajari DNA. Pada saat itu, Wilkins dan ahli kimia Inggris Rosalind Frinklin di King’s College, London, menggunakan anaslisis pembelokan sinar-X untuk mempelajari molekul DNA. Crick dan Watson menerapkan studi pembelokan yang dibuat oleh Wilkins dan Franklin ini dalam riset mereka.

Setelah beberapa kesalahan, Crick dan Watson menggunakan pola membelokan sinar-X yang digunakan Franklin untuk membuat model struktur DNA tiga dimensi. Model ini menggambarkan DNA sebagai dua untaian komplementer yang memuntir menjadi dobel-heliks (spiral di dalam spiral).

Pada 1953 Crick dan Watson menerbitkan penemuan mereka dalam jurnal sains Nature. Karena karya mereka, saintis dapat memahami dan menggambarkan makhluk hidup untuk pertama kalinya dari sudut struktur dan interaksi molekul. Dianggap sebagai salah satu penemuan struktur DNA memparuhi semua ilmu yang terkait dengan ilmu hayat.

Crick meraih gelar Ph.D. dari Universitas Cambridge pada 1953. Dia kemudian bekerja sama dengan Watson meneliti struktur virus. Tetapi dia akhirnya kembali mempelajari DNA dan penemuan-penemuannya mendorong kemajuan yang cepat dalam bidang genetika. Dia bersama para koleganya memetakan susunan subunit-subunit kimiawi dalam struktur DNA, yang berfungsi sebagai kode untuk menentukan rangkaian asam amino yang membentuk protein. Bersama ahli genetika Inggris kelahiran Afrika Selatan, Sydney Brenner, Crick mengidentifikasi bahwa kodon, kelompok yang terdiri atas three bases, menyiapkan instruksi-instruksi untuk pembuatan kesemua 20 asam amino.

Crick merumuskan dua teori yang sudah teruji. Dalam “hipotesis adaptor”-nya, dia menyatakan bahwa molekul-molekul renik asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA) dan enzim-enzim berfungsi sebagai penghubung antara DNA dan berbagai asam amino selama proses sintesis protein. Mula-mula ditanggapi dengan skeptic oleh masyarakat ilmiah, teori ini terbukti benar dengan adanya penemuan perpindahan RNA dan enzim-enzim adaptor. Crick juga mengemukakan teori bahwa informasi genetic mengalir dari DNA ke RNA ke protein, dan informasi genetic tidak dapat mengalir dengan cara lain, dari protein ke RNA ke DNA. Teori tersebut telah diuji berulang kali sejak Crick mendisuksikannya dalam pertemuan Masyarakat Biologi Eksperimental pada 1957, dan kini teori itu disebut “dogma sental”, suatu prinsip penting dalam bidang biologi molekuler.

Pada 1977 Crick pindah ke Institut Salk untuk Studi-studi Biologi di La Jolla, California, mempelajari minat awalnya dalam bidang neurobiology, mempelajari bagaimana otak dapat berfungsi. Dia juga berusaha menjawab pertanyaan yang terkait dengan asal mula kehidupan di bumi. Tak pernah takut mengumumkan teori kontroversisial, pada 1981 Crick menulis Kehidupan itu Sendiri ( Life Itself ), di mana dia menyatakan bahwa kehidupan di bumi mungkin berasal dari mikroorganisme yang datang dari suatu tempat di alam semesta.

Buku Crick yang lain adalah Molekul dan Manusia ( Molecules and Men, 1966 ) dan Hipotesis-Hipotesis yang Mengherankan ( The Astonishing Hiypothesis, 1994 ). Dia juga menulis lebih dari 130 makalah ilmiah.

Selain Hadiah Nobel, Crick juga memperoleh penghargaan Hadiah Albert Lasker untuk Riset Dasar Medis, Award of merit dari Yayasan Gairdner, dan Prix Charles Leopold Meyer dari Akademi Sains Prancis. Crick adalah anggota Akademi Sains Nasional AS, Royal Society, Akademi Sains Prancis, dan Akadmi Irlandia.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COUSTEAU, JACQUES

Jacques Cousteau (1910-1997), perwira angkatan laut Prancis, penjelajah bawah laut, penulis, dan pembuat film documenter.

Lahir di Saint-Andre-de-Cubzad, dekat Bordeaux, Prancis, pada 11 Juni 1910, dan meninggal pada 1997. Menjalani pendidikan di Sekolah Angkatan Laut di Brest, Cousteau bekerja di Angkatan Laut Prancis sebagai perwira meriam saat memulai penjelajahan bawah laut. Pada 1943 dia dan insinyur Prancis Emile Gagnan menyempurnakan aqualung (paru-paru air)-sebuah silinder udara yang dipadatkan yang dihubungkan melalui katup pengatur-tekanan ke masker muka-yang memungkinkan penyelam masuk ke kedalaman 120 meter dan bertahan dalam air selama enam jam.

Agar dapat menyelam lebih dalam, dia membuat piring selam Denise. Piring selam adalah kapal selam mini berbentuk piring yang dapat mengangkut dua penumpang. Piring selam dapat menyelam hingga kedalaman 300 meter dan bergerak dalam air selama empat jam.

Dia kemudian menggagas perkampungan bawah air yang disebutnya Conshelf (Continental Shelf Station, Statiun Dasar Benua). Dia membangun Conshelf I pada 1962. Setahun kemudian dia membuat Conshelf II yang terdiri atas rumah berbentuk bintang laut, hangar untuk piring selam, garasi untuk skuter selam, kandang ikan, sangkar anthihiu, dan Kabin Laut Dalam. Di dalam Conshelf II inilah lima orang penyelam hidup di dasar Laut Merah dekat Port Sudan selama 1 tahun.

Cousteau membuat beberapa film panjang, film pendek, dan film televise. Di anatarnya Dunia Hening (The Silent World) dan Dunia tanpa Matahari ( The World Without Sun, 1966) yang memenangkan Academy Award sebagai film dokumentar terbaik pada tahun tersebut. Cousteau menulis banyak buku, termasuk serial berjudul Penemuan-penemuan Bawah Laut Jacques-Yves Cousteau (Undersea Discoveries of Jacques-Yves Cousteau).

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COURTOIS, BERNARD

Bernard Courtois (1777-1838), ahli kimia Prancis, penemu yodium.

Lahir di Dijon, Prancis, pada 8 February 1777, dan meninggal di Paris pada 27 September 1838. Menjalani pendidikan di Ecole Polytechnique di Paris.

Pada 1792, ketika perang pecah antara Prancis melawan Prusia dan Austria, Courtois bekerja di perusahaan saltpeter atau sendawa -bahan pembuat mesiu- milik ayahnya. Di sanalah dia banyak belajar cara membuat campuran kimia.

Pada usia 22, Courtois diangkat menjadi apoteker di rumah-rumah sakit militer di Paris. Di sini dia membantu Marc Seguin menyelidiki opium. Pada 1802, dia mengisolasi morfin-yang pertama kali diperoleh dalam bentuk murni.

Pada 1807 dia keluar dari rumah sakit militer untuk membantu ayahnya yang masih membuat sendawa. Salah satu bahan pembuat sendawa adalah abu ganggang laut. Courtois membakar ganggang laut dan menghilangkan kandungan belerang di dalamnya dengan cara memanaskan abu dengan asam.

Pada 1811 Courtois menambahkan terlalu banyak asam pada abu sehingga menimbulkan uap ungu yang kemudian mengembun menjadi Kristal berwarna hitam. Ia segera menyelidiki unsure baru ini, namun tidak yakin dengan penemuannya karena dia sadar dia bukanlah ahli kimia caliber internasional. Penemuan ini kemudian dikonfirmasikan dan diumumkan oleh ahli kimia Prancis Charles Desormes dan Nicholas Clement. Sifat unsur ini lebih jauh diselidiki pada 1813 oleh ahli kimia Prancis Joseph Louis Gay-Lussac, yang juga memberinya nama yodium (iodine).

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COULOMB, CHARLES DE

Charles Augustin de Coulomb (1736-1806), fisikawan Prancis, perintis teori listrik yang merumuskan Hukum Coulomb.

Lahir di Angouleme, Prancis, pada 14 Juni 1736, meninggal di Paris pada 23 Agustus 1806. Menjalani pendidikan di Institut Teknologi Mezieres, salah satu perguruan tinggi teknologi pertama di dunia.

Setelah menjadi insinyur, dia bekerja sebagai insinyur militer untuk Prancis di Hindia Barat. Tetapi karena kesehatannya yang buruk, dia berhenti dan pindah ke Blois, Prancis, saat Revolusi Prancis berlangsung. Di Blois dia melanjutkan penelitian di bidang kemagnetan, gesekan, dan listrik.

Pada tahun1777, dia menemukan neraca pilin untuk mengukur gaya tarik magnet dan listrik. Dengan penemuan ini, Coulomb dapat merumuskan prinsip-prinsip yang sekarang dikenal sebagai hukum Coulomb, menggambarkan interaksi antara muatan listrik. Pada 1779 Coulomb menerbitkan naskah Theoria des machines simples (Teori tentang Mesin-Mesin Sederhana), analisis gesekan pada mesin-mesin.

Setelah perang Coulomb pension dan menjadi penasihat pemerintahan yang baru dalam bidang system metrik. Satuan muatan listrik dinamai “coulomb” untuk menghormati jasa-jasanya.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COTTRELL, FREDERICK

Frederick Gardner Cottrel (1877-1948), ilmuwan AS, penemu precipitator elektostatik.

Lahir di Oakland, California, AS, pada 10 January 1877, dan meninggal di Berkeley, pada tanggal 16 November 1948. Menjalani pendidikan di Universitas California dan Universitas Berlin, serta meraih gelar doctor di Leipzig.

Dia mulai membuat precipitator elektrostatik pada 1906 dan selesai pada 1910. Alat ini adalah alat pembersih udara yang dapat membersihkan udara dari debu, asap, tepung sari, dan kotoran-kotoran halus lainnya. Alat ini banyak digunakan di rumah, kantor, rumah sakit, dan pabrik.

Dari hasil penjualan precipitator elektrostatik ini Cottrell memperoleh banyak uang, yang sebagian besar digunakannya untuk mendirikan sebuah lembaga riset nirlaba yang membantu riset dasar bagi perguruan tinggi. Dia pernah menjadi direktur Biro Tambang Amerika Serikat, dan pada 1922 menjadi direkur Laboratorium Riset Nitrogen Terikat. Cottrell juga memproduksi helium untuk kapal udara.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COPERNICUS, NICOLAUS

Nicolaus Copernicus (1473-1543), astronom Polandia, dikenal karena teori heliosentris yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta.

Copernicus lahir pada 19 February 1473, di Thorn (kini Torun). Polandia, dan meninggal di Frauenburg, Prusia Timur (kini Polandia), pada tanggal 24 Mei 1543. Lahir dari keluarga pedagang dan pejabat kotapraja, Copernicus yang diasuh oleh pamannya Uskup Lukasz Watzenrode, masuk ke Akademi Krakow (kini Universitas Jagie3onion) pada 1491, belajar filsafat, astronomi, astrologi, geometri, dan geograf. Kemudian, seperti umumnya orang-orang Polandia dengan kelas sosial seperti dirinya, Copernicus berangkat ke Italia untuk belajar kedokteran dan hukum.

Pada Januari 1497 Copernicus mulai belajar hukum gereja di Universitas Bologna, tinggal di rumah guru besar matematika, Domenico Maria de Novara. Minat Copernicus terhadap geografi dan astronomi benar-benar didorong oleh Domenica Maria, salah seorang pengritik paling awal mengenai ketidakakuratan Geografi karya astronomer abad ke-2 Ptolemaus.

Pada 1500 Copernicus mengajar astronomi di Roma. Setahun kemudian dia belajar kedokteran di Padua. Copernicus tidak menyelesaikan belajar kedokteran, memperoleh gelar doctor hukum gereja dari Ferrara pada 1503 dan kemudian kembali ke Polandia untuk mengemban tugas-tugas administratif gereja.

Dari 1503 hingga 1510, Copernicus tinggal di keuskupan pamannya di Lidzbark Warminski. Di sinilah dia menerbitkan buku pertamanya terjemahan Latin dari karya penulis Byzantium abad ke-7, Theophylactus dari Simocatta. Antar 1507 dan 1515, dia menyelesaikan risalah astronomis, pendek, De Hypothesibus Motuum Coelestium a se Constitutis Commentariolus (dikenal dengan Commentariolus), yang baru diterbitkan pada abad ke-19. Dalam risalah inilah dia mengungkapkan prinsip-prinsip astronomi heliosentrisnya yang baru.

Pindah ke Frauenburg pada 1512, Copernicus mulai menulis karya terpentingnya, De Revolutionibus Orbium Coeletium (Tentang Peredaran Benda-Benda Angkasa), yang selesai pada 1530 tetapi pertama kali diterbitkan di Nurnberg, Jerman, tak lama sebelum Copernicus meninggal pada 1543.

Pada masa Copernicus hidup, teori yang dianut orang tentang alam semesta adalah teori Ptolemaus yang menyatakan bahwa bumi tidak bergerak dan merupakan pusat alam semesta. Di sekeliling bumi beredar benda-benda angkasa dalam posisi berurutan, yaitu bulan, Merkius, Venus, matahari, Mars, Yupiter, dan Saturnus.

Teori Copernicus malah mengemukakan bahwa bumi setiap hari berputar pada porosnya dan beredar mengelilingi matahari setahun sekali. Selanjutnya dia menyebutkan bahwa planet-planet juga beredar mengelilingi matahari. Walaupun pokok-pokok pikiran Copernicus ini cukup radikal mengubah pandangan tentang alam semesta, namun sebenarnya dia masih mempertahankan beberapa pendapat dari sistem yang lama.

Karena teori Copernicus cukup radikal pada masa itu, apalagi hal itu bertentangan dengan kepercayaan gereja yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta, maka teori Copernicus secara umum ditolak. Antara 1543 dan 1600 hanya ada sekitar sepuluh orang yang menganut teori Copernicus, sebagian besar berada di luar universitas. Yang paling terkemuka adalah Galilei dan astronom Jerman Johannes Kepler.

Pada 1588 astronom Denmark Tycho Brahe mengambil posisi “tengah” dan mengemukakan teori bahwa bumi merupakan pusat alam semesta, sementara planet-planet beredar mengelilingi matahari yang sekaligus juga berputar mengelilingi bumi.

Teori Copernicus kemudian secara resmi dilarang oleh pihak gereja, bahkan buku-buku Copernicus pada 1616 masuk dalam indeksenarai buku yang dilarang karena dianggap menyebabkan ide-ide setan. Galileo Galilei bahkan disidangkan pada 1633 dan dipaksa di depan public menanggalkan kepercayaan pada teori Copernicus. Namun demikian beberapa filosof Yesuit secara diam-diam tetap menjadi pengikut Copernicus.

Pada akhir abad ke-17 seiring dengan berkembangnya teori system pergerakan benda-benda langit yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton, sebagian besar pemikir di Inggris, Prancis, Belanda, dan Denmark merupakan pengikut teori Copernicus. Namun demikian, para pemikir di Negara-negara Eropa lainnya tetap merupakan penentang teori ini paling tidak hingga seabad kemudian.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COMPTON, ARTHUR

Arthur Compton (1892-1962), fisikawan Amerika dan penerima Hadiah Nobel, mempelajari sinar-X dan menemukan efek Compton pada 1922.

Compton lahir di Wooster, Ohio, AS, pada 10 September 1892, dan meninggal di Berkeley, California, pada 15 Maret 1962. Menjalani pendidikan di Wooster College dan Universitas Princeton.

Pada 1932 dia menjadi guru besar fisika di Universitas Chicago. Saat berada di Universitas Chicago, Compton memimpin laboratorium tempat reaksi berantai nuklir pertama dilakukan. Compton juga memainkan peran penting dalam pengembangan bom atom.

Dari 1945 hingga 1953 Compton menjabat rektor Universitas Washington, dan setelah 1954 dia menjadi guru besar filsafat alam di sana. Compton berjasa menemukan efek Compton, yaitu perubahan panjang gelombang pada radiasi elektromagnetik energi-tinggi ketika radiasi itu menghamburkan electron. Penemuan efek Compton membuktikan bahwa radiasi elektromagnetik memiliki sifat-sifat gelombang dan partikel-prinsip penting dalam teori kuantum.

Compton juga menyelidiki pemantulan, pembiasan, dan spectrum sinar-X. Atas jasa-jasanya itu dia menerima Hadiah Nobel fisika pada 1927, bersama fisikawan Inggris Charles Wilson.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: COCKCKROFT, JOHN

John Douglas Cockcroft (1897-1967), fisikawan nuklir Inggris, memperoleh Hadiah Nobel fisika pada 1951 (bersama Ernest T.S. Walton) karena menemukan akselerator partikel dan melakukan transformasi nuklir buatan suatu unsur.

Lahir di Todmorden, Yorkshire, Inggris, pada 27 Mei 1987 dan meninggal di Cambridge pada 18 September 1967. Cockcroft menjalani pendidikan di Manchester College of Technology dan Universitas Cambridge, belajar matematika dan teknik listrik.

Lulus dari Cambridge pada 1924, dia bekerja di laboratorium Cavendish di bawah fisikawan Ernest Rutherford, bekerja sama dengan fisikawan Rusia Peter Kapitza untuk merancang dan membuat electromagnet yang kuat. Minat Cockcroft segera beralih ke fisika nuklir dan upaya untuk menemukan partikel atomic dalam suatu medan listrik.

Sepanjang 1920-an satu-satunya partikel yang digunakan untuk membombardir dan menghancurkan inti atom adalah partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur-unsur radioaktif alami. Rutherford sudah mengeksploitasi pendekatan ini, dan Cockcroft punya keyakinan bahwa ada kemungkinan untuk menemukan partikel yang energinya tetap tinggi untuk mempercepat proses ini.

Pada 1929 Cockcroft dan kolenganya Ernest T.S. Walton membuat sejenis akselerator parikel yang disebut pengganda voltase (voltage multiplier). Itulah alat yang bisa meningkatkan voltase dan mendorong proton untuk melepaskan energy lebih besar daripada parikel alfa alami. Pada 1932 Cockroft dan Walton membombardir Lithium dengan proton-proton ini dan menghasilkan partikel alfa. Dalam reaksi ini mereka mengkombinasikan lithium dan hydrogen untuk membentuk helium. Inilah reaksi nuklir pertama yang dipantik dengan partikel yang diakseleransi secara buatan.

Pada 1939 Cockcroft diangkat menjadi guru besar di Universiat Cambridge. Selama Perang Dunia II (1939-1945) dia ditunjuk menjadi direktur riset pertahanan udara Inggris dan mengembangkan system pertahanan radar. Dia juga ikut serta dalam pengembangan energy nuklir dan menjadi direktur Dewan Riset Nasional Kanada. Dari 1946 hingga 1951 dia dan menjadi direktur pertama Lembaga Riset Energi Atom Inggris di Harwell, Inggris.

Dia memperoleh gelar bangsawan karena jasa-jasanya pada 1948, dan pada 1951 dia dan Walton menerima Hadiah Nobel fisika. Cockcroft ditunjuk menjadi ketua Churchill College di Cambridge pada 1960 dan menerima hadiah Atom untuk Perdamaian pada 1961.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CLAUSIUS, RUDOLF

Rudolf Julius Emmanuel Clausius (1822-1888), fisikawan matematika Jerman, salah seorang bapak ilmu termodinamika.

Dia lahir di Köslin, Prusia (kini Koszalin, Polandia) pada 2 Januari 1922, dan meninggal di Bonn pada 24 Agustus 1888. Menjalani pendidikan di Universitas Berlin dan Universitas Halle. Dari 1855 sampai meninggal dia bertutu-turut menjadi guru besar di Institut Politeknik di Zurich, Universitas Wurzburg, dan Universitas Bonn.

Clausius adalah orang pertama yang merumuskan pada 1850 apa yang disebut hukum termodinamika II: “Panas tidak dapat berpindah dengan sendirinya dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas.” Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari energy dan semua bentuk perubahannya terutama mengenai hubungan panas dan usaha. Dia merupakan salah seorang ilmuwan yang pertama kali menerapkan hukum-hukum termodinamika, khususnya konsep entropi, ke teori mesin uap.

Dia juga berperan penting dalam pengembangan teori kinetic gas. Teori elektrolisisnya -teori penguraian zat cair dengan aliran listrik- sebagian mendahului teori ahli kimia Swedia Svante Arrhenius.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CHARDONNET, HILARIE

Comte de Chardonnet (1839-1924), penemu proses pembuatan sutra buatan asal Prancis.

Terlahir Louis Marie Hilaire Bernigaud de Chardonnet di Besançon, Doubs, Prancis, pada 1 Mei 1839, dan meninggal di Paris pada 12 Maret 1924. Dididik sendiri oleh ayahnya pada masa kanak-kanak, Chardonnet kemudian masuk sekolah sains di Besancon. Minatnya dalam bidang sains dipupuk oleh seorang guru besar, ipar dari ahli kimia dan biologi terkemuka Prancis, Louis Pasteur. Setelah belajar teknik di Ecole Polytechnique di Paris, Chardonnet menyelesaikan karya tingkat sarjananya dalam bidang kimia bersamaan saatnya dengan Pasteur yang sedang meneliti penyakit ulat sutra.

Chardonnet kemudian selama bertahun-tahun mempelajari kehidupan dan perilaku ulat sutra, juga mempelajari bahan-bahan kimia pembentuk daun dan kulit pohon murbei. Chardonnet kemudian mencoba meniru proses pembuatan benang yang dilakukan oleh ulat sutra. Dia mendirikan laboratorium di desa kecil Gergy, dan memulai risetnya pada 1879.

Pada 12 Mei 1884, dia mengirimkan surat tertutup ke Akademi Sains mengumumkan penemuan proses pembuatan sutra buatan. Di bawah perlindungan lembaga ini, dia mulai memproduksi penemuannya itu dalam skala komersial di Besancon.

Keberhasilan metode Chardonnet menyebabkan timbulnya persaingan, tetapi dia menganggap hal ini sebagai pendorong untuk terus memperbaiki proses pembuatan serat buatan dengan bersemangat sampai saat kematiannya. Serat buatan itu mulai diperdagangkan pada 1891, dan baru pada 1924 serta itu disebut rayon, yang berarti “serat yang bercahaya”.

Chardonnet memperoleh Medali Kehormatan Perkin dari Masyarakat Industri Kimia pada 1914, dan pada 1919 Chardonnet diangkat menjadi angoota pertama dari seksi industry yang baru dibentuk di Akademi Sains Prancis.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CHAMBERLAIN, OWEN

Owen Chamberlain (1920-), fisikawan Amerika, menerima Hadiah Nobel fisika 1959 bersama fisikawan Amerika kelahiran Italia, Emilo Gino Segre, karena penemuan antiproton.

Lahir di San Francisco, California, AS, pada 10 Juli 1920. Chamberlain menyelesaikan pendidikan sarjana mudanya di Dartmouth College, memperoleh gelar B.S. dalam bidang fisika pada 1941. Dari 1942 hingga 1946 dia menjadi present di Proyek Manhattan-proyek pembuatan bom atom pada masa Perang Dunia II. Dia juga ikut berperan dalam uji coba Bom atom pertama di Alamogordo, Meksiko Utara.

Dari 1947 hingga 1949 dia bekerja di Laboratorium Nasional Argonne dekat Chicago, IIIinois, dan meraih gelar Ph.D. bidang fisika di Universitas Chicago pada 1949. Dia kemudian masuk ke Universitas California di Barkeley, menjadi guru besar fisika pada 1958, jabatan yang dipegang sampai pensiun pada 1989.

Karya Chamberlain dalam bidang fisika nuklir dimulai dengan penelitian saksama tentang partikel subatomic- partikel pembentuk atom. Saat terlibat dalam proyek bom atom dia meneliti partikel alfa, pembelokan netron dan reaksi nuklir energy-tinggi.

Pada 1928 fisikawan Inggris Paul Dirac mengemukakan teori bahwa didalam atom terdapat antipartikel. Teori ini tidak dapat dibuktikan kaerna belum ditemukan alat yang memadai untuk mengujinya. Barulah setelah ditemukan mesin yang dapat memprcepat proton, disebut bevaltorn, terbuka kemungkinan menguji teori Dirac. Dengan menggunakan bevatron, Chamberlain bersama Emilio Segre menemukan antiproton, pada 1955. Kemudian Chamberlain juga memastikan tentang keberadaan antinetron.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CHADWICK, JAMES

Sir James Chadwick (1891-1974), fisikawan dan penerima Hadiah Nobel asal Inggris. Terkenal karena penemuan netron, salah satu dari partikel elementer.

Dia lahir di Manchester, Lancashire, Inggris, pada 20 Oktober 1891, dan meninggal di Cambridge pada 24 Juli 1947. Menjalani pendidikan di Universitas Victoria dan Universitas Berlin.

Pada 1909 dia mulai bekerja di bawah fisikawan ternama Inggris Lord Ernest Rutherford. Pada akhir Perang Dunia I dia pindah ke Universitas Cambridge bersama Rutherford, melanjutkan kerja sama yang produktif hingga 1935. Pada tahun tersebut Chadwick diangkat menjadi guru besar di Universitas Liverpool. Dari 1948 dia bertugas di Gonville danm Caius College, Cambridge.

Sejak 1919 Chadwick bekerja sama dengan Rutherford, giat mempelajari atom. Pada 1897 Thomson menemukan electron. Pda 1911 Rutherford menemukan proton. Tetapi pada waktu itu netron belum ditemukan.

Pada 1930-an Walther Bothe dan H-Becker mengadakan riset di Jerman, menembak berilium dengan partikel alfa. Hasilnya, timbul sinar yang sangat kuat daya tembusnya. Mereka mengira sinar itu adalah sinar gamma. Di Perancis, pasangan Irene dan Frederic Joliot Curie mengulang percobaan itu, menemukan bahwa sinar tersebut dapat melemparkan proton. Namun, mereka tidak memberikan tafsiran apa-apa mengenai sinar itu. Chadwick yang melakukan percobaan yang sama, berhasil menentukan dengan benar sinar tersebut, dan atas saran Rutherford menamai partikel itu “netron”.

Chadwick salah satu dari orang-orang Inggris pertama yang menekankan kemungkinan untuk membuat bom atom dan merupakan kepala ilmuwan yang terkait dengan usaha Inggris untuk membuat bom atom. Dari 1943 sampai 1945 dia menghabiskan banyak waktunya di AS, terutama di Laboratorium Saintifik Los Alamos di Los Alamos, New Mexico. Chadwick menjadi anggota royal Society dan memperoleh Hadiah Nobel fisika pada 1935 dan mendapat gelar kebangsawanan pada 1945.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CELSIUS, ANDERS

Andres Celsius (1701-1744), astronom Swedia, penemu thermometer Celsius, yang mendasarkan pengukuran suhu dengan skala 100 derajat.

Dari 1730 hingga 1744 dia menjadi guru besar astronom di Universitas Uppsala. Pada 1740 dia membangun observatorium di sana san menjabat sebagai direkturnya. Pada 1733, kumpulan pengamatannya berjumlah 316 observasi tentang aurora borealis diterbitkan. Pada 1737 dia ikut serta dalam ekspedisi Prancis yang dikirim ke wilayah kutub untuk menghitung posisi satu derajat meridian.

Namun karya yang membuat diingat sampai kini adalah penemuan thermometer Celcius yang berskala 100 derajat, titik 0 derajat diukur dari titik beku air dan titik 100 derajat diukur dari titik dididih air. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu satuan ukuran derajat suhu selain Fahrenheit, Kelvin, dan Reaumur.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CAVENDISH, HENDRY

CAVENDISH, HENDRY

Hendry Cavendish (1731-1810), fisikawan dan ahli kimia Inggris. Dia menemukan bahwa hydrogen adalah pembentuk air, dan menyelidiki sifat-sifatnya. Dia juga menghitung massa dan berat jenis bumi.

Lahir dari orangtua asal Inggris di Nice Prancis, pada 10 Oktober 1731, dan meninggal di London pada 24 February 1810. Menjalani pendidikan Peterhouse College Universitas Cambridge.

Eksperimen-eksperimen awalnya adalah mengenai panas zat. Pada 1766 dia menemukan sifat unsure hydrogen dan menentukan gaya beratnya. Namun berkaryanya yang paling diingat adalah penemuan komposisi air dia menyatakan bahwa air tediri atas dephlogisticated air (oksigen) yang bergabung dengan phlogiston (hydrogen).

Melalui apa yang kini disebut eksperimen Cavendish, dia menentukan bahwa berat jenis bumi adalah 5,45 kali berat jenis air, perhitungan yang sengat dekat dengan angka 5,5268 yang dihasilkan dengan teknik pengukuran modern. Cavendish juga menentukan berat jenis atmoster dan melakukan penelitian mengenai arus listrik.

Banyak penemuan Cvendish yang tidak diketahui semasa hidupnya karena dia jarang bercakap-cakap dengan orang. Bahkan para pembantunya jarang mendengar dia bicara; dia lebih suka menuliskan perintah-perintahnya untuk mereka. Dia juga memberikan izin kepada para ilmuwan lain untuk memanfaatkan perpustakaannya yang besar – namun dia mengatur agar mereka tidak harus bertemu atau bicara dengannya.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, nama Cavendish diabadikan menjadi nama laborarium di Unversitas Cambridge, yang menghasilkan banyak ilmuwan terkemuka dunia seperti James Maxwell, J.J. Thomson, dan Ernest Rutherford.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CARVER, GEORGE.

GeorgeWashington Carver (1864 - 1943), ilmuwan dan pendidik Amerika. Sangat berjasa karena risetnya dalam bidang ilmu pertanian, dan berperan dalam mengubah drastis pertanian di daerah Selatan AS.

Terlahir sebagai budak di Diamond Grove, Missouri, AS, pada 1864 dan meninggal pada 5 Januari 1943. Ketika berusia sekitar 10 tahun dia meninggalkan tempat kelahirannya dan berkelana di wilayah Midwest melakukan pekerjaan apa saja agar tetap dapat bersekolah. Carver tak pernah berhenti belajar, masuk sekolah dimana pun dia beranda, dan akhirnya lulus SMA di Minneapolis, Kansas, pada 1885. Dia lulus ujian masuk ke Highland College di timur laut Kansas. Tetapi para pejabat sekolah menolaknya ketika tahu dia berkulit hitam.

Pada 1891 Carver masuk ke Iowa state College of Agricultural and Mechanical Arts (kini Universitas Negeri Iowa) di Ames. Dia menjadi orang kulit hitam pertama yang meraih gelar Bachelor of Science di sana pada 1894. Carver kemudian diangkat menjadi asisten untuk mata pelajaran botani disana. Sambil belajar, dia menyelesaikan kuliah tingkat master, mempelajari penyakit jamur dan klastifikasi tumbuhan. Pada 1896 dia meraih gelar master. Tahun itu juga, atas usulan pendidik Amerika Booker T. Washington, Carver diangkat menjadi direkut riset pertanian di Institut Tuskegee.

Selama menjabat di Institut Tuskegee, Carver menemukan lebih dari 300 fungsi kacang, kentang manis, kedelai, dan hasil sampingan tanaman itu. Dari kacang dia membuat pelumas roda, sabun, tinta, tepung, plastic, kopi, dan lebih dari 200 produk berguna lainnya. Dari kentang manis dia menurunkan 118 produk, antara lain sirop gula, cuka, dan karet, dan dari kedelai dia mengkestrak minyak yang banyak gunanya.

Akibat riset Carver, produksi kavang di negara-negara selatan naik empat kali lipat dari 1899 hingga 1943. Dengan menanam kacang dari kentang manis, disamping kapas, petani mampu mengoptimalkan lahan mereka dan tidak terlalu tergantung terhadap satu jenis tanaman saja.

Tidak tertarik pada bisnis, Carver mempersiapkan orang lain mengkomersialkan hasil-hasil eksperimennya. Dari begitu banyak penemuannya. Carver hanya memiliki 3 hak paten. Tujuan utama Carver adalah mengentaskan masyarakat kulit hitam dari kemiskinan. Pada 1940 dia bahkan menyumbangkan uang tabungannya untuk mendiri Yayasan George Washington Carver di Institut Tuskegee yang memberikan beasiswa untuk bidang ilmu alam.

Carver memperoleh banyak perhargaan prestisus asas jasa-jasanya. Dia terpilih menjadi anggota Royal Society of Arts di Inggris pada 1916. Asosiasi Nasional untuk kemajuan Orang kulit warna (National Association for the Advancement of Colored People-NAACP) menganugerahkan Medali Spingarn kepada Carver pada 1923. Pada 1943 Kongres AS mendirikan Monumen Nasional George Washington Carver dekat Diamond, Missouri, di tanah pertanian tempat kelahiran Carver.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CAROTHERS, WALLACE.

Carothes (1896-1937), ahli kimia Amerika yang riset inovatifnya merupakan perintis pengembangan beberapa bahan sintesis penting, antara lain nilon dan neoprene.

Carothers lahir di Burlington, lowa, AS, pada 27 april 1896, dan meninggal bunuh diri Phaladelpina pada 29 april 1937. Pada 1914 dia mengikuti program akuntasi di akademi niaga kecil milik ayahnya di Des Moines, Iowa. Tetapi setahun kemudian dia keluar, pindah ke Tarkio College di Missouri, untuk mendalami bidang sains. Di Tarkio dia mempelajri dan kemudian mengajar kimia.

Carothers terus mempelajari kimia organik di Universitas Ilionis mendapat gelar doktor pada 1924. Dia sempat mengajar di Universitas Illionis dan Universitas Harvard tetapi tak lama kemudian meninggalkan dunia akademis untuk mekuni riset.

Pada 1928 Perusahan Du Pont memulai program dasar riset dan meminta Carothes mengepalai laboratorium kimia organic di Wilmington, Delaware. Minat utama Carothes adalah mempelajari polimer-zat yang terbuat dari rantai panjang molekul. Riset awalnya menghasilkan neoprena, sejenis karet sintesis yang tahan panas, cahaya, dan pelarut. Zat ini menjadi standar untuk menghasilkan produk-produk yang membutuhkan bahan karet yang elastic dan tahan air, misalnya untuk alat selam.

Pada 1930 Carothes mulai memproduksi polimer yang bisa menghasilkan serat sintesis yang mirip sutra. Pada 1931 dia menemukan suatu serat yang apabila diregangkan menjadi lebih kuat daripada sutra. Serat ini, disebut nilon, mulai digunakan pada 1938 sebagai bahan kaus kaki dan bulu sikat gigi.

Meksipun Perang Dunia II (1939-1945) menunda produksi nilon untuk masyarakat umum, zat ini muncul dalam hampir berbagai jenis produk : serat, kain, dan bahan padat. Di gunakan untuk produk-produk yang membutuhkan bahan ringan yang kuat dan tahan panas, minyak, lemak, dan air. Sebagai hasil dari karya rintisan Carothes, para ahli kimia di seluruh dunia belajar merancang dan memproduksi berbagai jenis polimer yang berguna.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: CARLSON, CHESTER

Chester Carlson (1906-1968), fisikawan Amerika, ahli hukum paten, dan penemuan xerografi, proses reproduksi dokumen dan gambar secara elektronik-kini dikenal sebagai fotokopi.

Lahir di Seattle, Washington, AS, pada 8 February 1906, dan meninggal kota New York, pada 19 September 1968. Carlson bekerja di percetakan sebelum belajar fisika di Institut Teknologi California.

Lulus pada 1930, dia sempat bekerja di Perusahan telepon bell, mengambil kuliah hukum, dan bekerja di bagian paten di sebuah perusahan elektronika di Kota New York. Carlson mengalami kesulitan untuk mengkopi dokumen dan gambar-gambar paten, karena itu pada saat luang dia berusaha menemukan metode mengkopi yang murah dan bersih, khususnya bahan-bahan tercetak dan gambar. Pada masa itu memang sudah ada mesin fotokopi panas atau fotokopi kimia. Tetapi kedua jenis fotokopi ini membutuhkan biaya besar, kurang praktis, dan mutunya kurang baik.

Carlson lantas mengembangkan proses tarik gaya elektrostatik yang menyebabkan bubuk dapat melekat pada kertas. Metode ini berhasil diterapkan pertama kali pada 22 oktober 1938. Karena proses ini tidak melibatkan tinta, Carlson menyebutnya teknik xerografi, dari bahasa Yunani yang berarti “tulisan kering”. Pada masa kini proses ini lebih dikenal dengan sebutan fotokopi.

Proses ini melibatkan plat yang dilapis dengan bahan yang peka cahaya yang diberikan muatan listrik positif. Bubuk yang disebut toner diberi muatan listrik negative. Dengan demikian plat dan toner tarik-menarik satu sama lain. Dengan menerapkan prinsip pemantulan cahaya, gambar dikopi ke atas kertas, kemudian dengan menggunakan panas gambar itu “dilekatkan” pada kertas. Proses fotokopi berlangsung cepat, kering dan bersih. Variasi lain dari proses ini, disebut xeografi, digunakan untuk menghasilkan gambar sinar-X.

Meksipun penemuan ini kemudian menjadi standar diseluruh dunia. Carlson memerlukan wakyu bertahun-tahun untuk memproleh hak patennya (1940). Dia juga mengalami kesulitan menemukan perusahan yang mau memasarkan proses fotokopi. Pada 1944 dia berhasil menyakinkan Battelle Memorial Institute, sebuah organisasi riset industry nirlaba, untuk mengembangkan penemuan ini.

Pada 1947, Haloid Company dari Rochester, New York, tertarik penemuan ini. Bekerja sama dengan perusahan ini, yang kemudian berganti nama menjadi Xerox Corporation, Carlson mengembangkan proses fotokopi untuk keperlukan kantor. Pada 1959 Xerox Corporation memperkenalkan mesin fotokopi otomatis pertama.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: BRADLEY, JAMES

James Bradley (1693-1762), astronom Inggris, yang menemukan aberasi (penyimpangan) cahaya dan nutasi atau getaran poros bumi.

Bradley lahir di Sherborne, Gloucestershire, Inggris, pada Maret 1693, dan meninggal di Chalford, Gloucestershire, pada 13 juli 1762. Dia menjalani pendidikan di Balliol College, Unversitas Oxford. Oleh pamannya, seorang pendeta dan astronom, dia dididik menjadi pengamat bintang yang cermat. Malahan dia diperkenalkan dengan astronom terkemuka Edmond Halley. Atas usul Halley pula Bradley terpilih sebagai anggota Royal Society.

Pada 1721 dia diangkat menjadi guru besar astronomi di Oxford, dan sejak itu hidupnya dicurahkan untuk mengamati bintang. Pada 1729 dia menerbitkan teorinya mengenai aberasi (penyimpangan) bintang-bintang tetap, yang di dalamnya memuat penemuan penting tentang aberasi cahaya ini – bersama penemuan Friedrich Bessel tentang paralaks (beda lihat bintang) – membuktikan bahwa teori Copernicus tentang bumi bergerak mengelilingi matahari itu benar.

Bradley juga menemukan fenomena nutasi atau gerakan poros bumi. Observasi-observasi Bradley di Observatorium Greenwich ini benar-benar tepat dan luar biasa bermanfaat, khususnya bagi astronom Jerman Friedrich Bessel, yang pada 1818 menerbitkan katalog posisi bintang yang dihitungnya berdasarkan pengamatan Bradley.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

TOKOH SAINS: BOYLE, ROBERT

Robert Boyle (1627 – 1691), ahli filsafat alam Inggris, salah seorang bapak kimia modern. Boyle terutama dikenal karena hukum Boyle, hukum fisika yang menjelaskan bagaimana hubungan tekanan dan volume gas.

Dia adala h tokoh penting berdirinya Royal Society, organisasi Inggris yang bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Boyle juga pionir dalam penggunaan eksperimen dan metode ilmian untuk menguji teori-teorinya.

Boyle lahir di Puli Lismore di Lismore, lrlandia, 25 januari 1627, dan meninggal di London pada 30 Desember 1691. Ayahnya, Richard Boyle adalah bangsawan bergelar earl of cork l. Robert belajar bahasa Prancis dan latin ketika masih kanak-kanak dan masuk eton College di lnggris pada usia 8 tahun.

Pada 1641 Boyle memulai berkeliling eropa, kembali ke lnggris pada 1644. Boyle mendapatkan warisan beberapa istana ketika ayahnya meninggal pada 1643, dan pendapatannya dari situ membuat dirinya hidup independen. Dia bergabung dengan kelompok yang dikenal dengan sebutan Invisible College, yang tujuannya mengusahakan ide-ide “filsafat baru”. Filsafat baru mencakup metode-metode baru sains eksperimental, di mana saintis membuktikan hipotesisnya dengan ekperimen yang saksama. Boyle pindah ke oxford, yang merupakan salah satu tempat pertemuan Invisible College, pada 1654. Pada 1663 Raja Charles II memutuskan lnvisible College menjadi Royal Society of London for lmproving natural Knowledge, dan Boyle menjadi salah seorang anggota dewannya. (Dia terpilih menjadi presiden Royal Society pada 1680, tetapi menolak). Dia pindah ke London pada 1668 dan tinggal dengan saudara perempuannya hingga meninggal pada 1691.

Boyle melakukan riset aktif ketika dia tinggal di oxford. Kebanyakan risetnya terkait dengan perilaku gas, juga mengenai atmosfer bumi. Melalui eksperimen yang teliti, dia merumuskan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa volume gas dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan tekanannya, jika suhu tetap.

Boyle menentukan kepadatan udara di atmosfer bumi dan menunjukkan bahwa berat benda berubah seiring dengan berubahnya tekanak atmosfer. Dia membandingkan lapisan atmosfer bumi paling bawah dengan sejumlah spons atau pegas kecil yang ditekan oleh berat lapisan-lapisan di atasnya. Pada 1660 Boyle menerbitkan penemuan ini dalam buku pegas udara.

Setahun kemudian boyle menerbitkan ahli Kimia yang Skeptis, yang isinya mengkritik para peneliti terdahulu yang percaya bahwa garam, belerang, dan merkuri merupakan “dasar-dasar benda.” Dia menyatakan bahwa unsur dasar materi adalah “korpuskel” atau partikel yang bentuk dan ukurannya beragam. Boyle yakin bahwa korpuskel dapat mengatur diri menjadi berkelompok, dan setiap kelompok membentuk zat kimia. Dia dapat membedakan antara campuran (zat-zat yang bercampur ) dan senyawa (zat-zat yang terikat secara kimiawi) dan memperlihatkan bahwa senyawa bisa memiliki sifat yang sangat berbeda dengan zat-zat pembentuknya.

Boyle mempelajari kimia pembakaran sekitar 1660 dengan bantuan muridnya Robert Hooke. Mereka memompa udara keluar dari tabung dan menunjukkan bahwa baik arang maupun belerang tidak terbakar di ruang hampa, meskipun kedua zat terbakar apabila ada udara. Boyle kemudian menemukan bahwa zat-zat berbeda yang dicampur dengan sendawa (potassium nitrat) memercikkan api walaupun berada di ruang hampa dan menyimpulkan bahwa pembakaran pasti tergantung pada sesuatu yang ada dalam udara dan sendawa. Unsur dalam udara dan sendawa yang menyebabkan pembakaran tidak terjelaskan sampai ahli kimia Inggris Joseph Priestley melakukannya pada 1774. Zat ini tidak diberi nama sampai ahli kimia Prancis Antoine Lavoisier menamakannya oksigen tiga tahun kemudian.

Boyle juga memperkenalkan istilah analisis dan menggunakan banyak reaksi yang digunakan oleh dapat menunjukkan suatu zat merupakan asam atau basa. Pada 1667 dialah yang pertama kali mempelajari fenomena bioluminesens, pancaran cahaya dari makhluk hidup. Dia memperlihatkan bahwa jamur dan bakteri membutuhkan udara (oksigen) untuk memancarkan cahaya, menjadi gelap dalam ruang hampa dan berkilau lagi ketika udara dimasukkan kembali. Boyle membuat perbandingan antara batubara yang berkilau dan kayu yang berpendar, meskipun oksigen belum dikenal dan pembakaran belumlah dipahami.

Boyle juga merupakan orang pertama yang membuat kamera obskura yang kecil, portable, dan berbentuk kotak, pada sekitar 1665. Kamera obskura adalah adalah alat yang dugunakan untuk memproyeksikan gambar ke suatu permukaan. Kamera obskura Boyle bisa dipanjangkan atau dipendekkan seperti teleskop untuk memfokuskan gambar pada sehelai kertas yang dibentangkan di belakang kotak di seberang lensa.

Pada 1665 boyle menerbitkan hasil penelitiannya di lnggris mengenai penggunaan hidrometer untuk mengukur kepadatan zat cair. Alat yang dia buat pada prinsipnya sama dengan yang digunakan pada masa sekarang. Hidrometer terdiri atas kapsul bersegel yang berisi merkuri dalam tabung gelas tempat cairan yang akan diukur ditempatkan. Tinggi kapsul menunjukkan kepadatan cairan.

Boyle juga menghasilkan banyak karya penting dalam bidang fisika. Dia mempelajari perilaku gas, peran udara bagi perpindahan bunyi, dan gaya keluar air dalam proses pembekuan. Dia juga tertarik pad kemampuan Kristal untuk membelokkan cahaya,kepadatan zat cair, listrik, warna, dan perilaku zat cair.

Tetapi Boyle paling suka melakukan riset kimia. Dia tokoh utama yang mengubah alkemi yang tidak-ilmiah menjadi ilmu kimia modern. Dialah orang pertama yang menghilangkan hal-hal mistik di sekitar kimia dan mengubahnya menjadi benar-benar ilmu murni. Dia mempertanyakan dasar-dasar toeri kimia pada masanya dan mengajarkan bahwa fungsi kimia adalah untuk menetukan komposisi zat-zat. Ketika meninggal, koleksi sejarah alamnya diwariskan kepada Royal Socity.

Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.

free counters