George
Eastman (1854-1932), pengusaha, penemu kamera Kodak, dan orang yang berperan
menyederhanakan proses dan alat fotografi sehingga berujung pada makin
lumrahnya penggunaan fotografi pada masa kini.
Eastman
lahir Waterville, dekat New York, AS pada 12 Juli 1854, dan meninggal di
Rochester, pada 14 Maret 1932. Orangtuanya George Washington Eastman dan Maria
Kilboum tergolong keluarga mampu. Di kota itu ayahnya menjalankan usaha
penitipan anak. Ketika George Eastman berusia enam tahun, keluarga itu pindah
ke Rochester karena ayahnya menjalankan sekolah bisnis di situ. Namun baru dua
tahun, ayahnya meninggal mendadak dan keluarga George jatuh miskin.
Semasa
sekolah George bukanlah anak yang berprestasi menonjol, karena memikul tanggung
jawab menghidupi keluarga. Dia mula-mula bekerja sebagai kurir di sebuah
perusahaan asuransi, kemudian pindah ke perusahaan asuransi lain hingga menjadi
pegawai arsip. Untuk mendapatkan ketrampilan khusus, sembari bekerja Eastman
belajar akuntasi pada malam harinya. Pada usia 24 tahun, Eastman akhirnya
diterima bekerja sebagai pegawai junior di Rochester Savings Bank.
Namun
pertemuan tak sengaja dengan fotografi telah membawanya menekuni bidang yang
kemudian membuat dirinya terkenal dan kaya. Saat hendak melakukan perjalanan ke
Santo Domingo, Kepulauan Kariba, dalam rangka cuti, dia disarankan oleh
rekan-rekannya untuk mendokumentasikan perjalanannya dengan foto. Pada zaman
itu, peralatan fotografi sangat sulit dibawa karena ukurannya yang besar,
sementara prosesnya sendiri belum begitu sempurna seperti sekarang.
Tergila-gila
pada forografi, Eastman lantas terus-menerus bereksperimen dengan emulsi di
“laboratorium” di dapur ibunya. Ia kemudian menemukan resep emulsi untuk
fotografi pelat kering yang segera dipatenkan olehnya. Pada 1880 dengan dana
dari tabungan dan pembelian hak patennya oleh perusahaan fotografi di Inggris,
Eastman mulai memproduksi pelat fotografi kering dan menjualnya di sebuah ruang
loteng sewaan di Rochester.
Dukungan
dana datang dari seorang
pengusaha sukses pembuat cambuk kereta kuda bernama Henry Strong. Pengusaha
inilah yang kemudian menjadi mitra Eastman. Keduanya saling melengkapi, Eastman
sangat piawai dalam bidang fotografi sementara Henry Strong menguasai aspek
bisnisnya.
Penjualan
pelat-pelat kering ini mula-mula berjalan mulus, namun kemudian sempat merosot
karena adanya kesalahan dalam proses pembuatannya. Eastman sendiri melakukan
banyak percobaan sebelum menemukan kesalahan dan memutuskan mengganti semua
pelat yang rusak.
Pada
Juni 1888 muncullah kata baru “Kodak” untuk sebuah kamera ringan dan kompak.
Namun itu muncul begitu saja. Banyak orang bertanya dan menduga-duga dari mana
kata itu berasal. Kata Eastman, “Saya menggarang sendiri nama itu…. Saya senang
sekali dengan huruf ‘K’-kedengarannya
mantap dan tegas. Selanjutnya saya mencoba berbagai kombinasi huruf yang
menghasilkan kata dengan huruf awal dan akhir ‘K’,” tuturnya. Nama itu memang
kemudian terbukti tenar dan bahkan menjadi semacam kata generic untuk kamera.
Langkah maju Eastman tak terhenti sampai di
situ. Dengan penemuan Kodak, maka fotografi tidak lagi menjadi sulit dan bisa
dikerjakan oleh siapa saja. Setelah penemuan Kodak banyak lagi kemajuan dalam
bidang fotografi yang dipelopori Eastman. Pada intinya dia telah membuat
fotografi menjadi sedemikian sederhana dan mudah, dan oleh karenanya produk
yang dikeluarkan Kodak bisa terjual secara missal. Didukung dengan iklan yang
memikat, Kodak telah berhasil mempopulerkan fotografi.
Walaupun
menjadi tenar dan kaya, sampai akhir hayatnya Eastman dikenal bersahaja dan
banyak menyumbangkan hartanya. Dia juga sangat menghargai para karyawannya dan
termasuk pengusaha pertama yang membagikan keuntungan perusahaan kepada
karyawan serta merancang sistem pensiun karyawan.
Pada
sekitar 1930-an kesehatannya memburuk. Setelah mengundang sejumlah teman untuk
menyaksikan perubahan surat wasiatnya pada 14 Maret 1932, dia naik ke lantai
atas dan menembak dirinya sendiri.
Sumber: Ensiklopedi Tokoh Sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar